Kamis, 24 Januari 2013

Belajar Perkalian

1.    Perkalian “SILANG” (berlaku untuk semua soal, 2 digit X 2 digit)
Contoh. 24×37
Pertama yg kita lakukan, hitung secara silang
24
37
—x
7×2= 14
4×3= 12 , lalu jumlahkan hasil ke dua angka = 26 (atas)
Lalu yg kedua, kalikan secara vertikal
2×3= 6 (depan)
4×7= 28 (belakang)
Lalu susun hasil ketiga angka diatas seperti formasi dibawah ini
Atas
Depan Belakang
26
0628
——+
888 inilah jawabannya, kenapa saya kasih angka nol didepan 6, karena ini memang aturan untuk perkalian 2 digit, jadi untuk angka 26(atas), angka 2 milik depan, dan angka 6 milik belakang. Sekarang saya coba soal yg lbh besar angkanya.
89 x 78= sama seperti atas, lakukan perkalian silang dahulu
9×7= 63
8×8= 64
lalu jumlahkan 63+64= 127 (atas)
Sekarang kalikan secara vertikal
8×7= 56 (depan)
9×8= 72 (belakang)
Untuk angka 127 diatas, 12 milik depan dan 7 milik belakang, sehingga aturannya seperti ini
127
5672
——+
6942 inilah jawabannya, gampang kan, cara ini berlaku untuk semua angka 2 digit. Dan kalau ini dilatih terus menerus, tidak menutup kemungkinan kalau ada soal seperti perkalian diatas, anda tinggal pikir di kepala lalu langsung anda bisa menjawab. Saran saya hitung silang dulu, lalu hafalkan yg “atas” setelah itu lakukan kalian vertikal lalu anda dapat “depan” dan “belakang”
2.    Perkalian dengan soal yang memiliki syarat.
A.  Perkalian 2 digit, angka pertama dan kedua sama semua, lalu dibelakangnya kalau dijumlahkan nilainya 10, contoh
24×26, perhatikan angka 24 dan 26, depannya sama2 memiliki angka 2 dan belakangnya kalau masing2 dijumlahkan, nilainya 10 (6+4)
Kalau soalnya seperti ini berarti sudah memasuki kriteria
Cara menghitungnya, tinggal angka 2 didepan ditambah 1, lalu dikalikan angka depan yg kedua. Jadi 3×2= 6
Lalu untuk belakangnya, tinggal kalikan aja dan tulis hasilnya, 6×4= 24
jadi kalau angka 6 dan 24 digabung jadi 624, ini jawabannya.
Sekarang coba lagi, 87 x 83
Jadi tinggal 9×8= 72
dan yg belakang 7×3= 21
jadi jawabannya 7221, gampang banget kan, karena angkanya cocok semua.
B.  Sekarang yang depan sama, tapi yang belakang kalau dijumlah tidak 10, contoh
18 x 17 = kalau kita lihat, angka depannya sama, tapi yang belakang kalau dijumlahkan bukan 10, nah loh…. kalau ada soal seperti ini, saya sebut JODOH, kenapa, karena depqnnya sama cuma belakangnya dijumlah tidak 10, jd kalau terima soal seperti ini, langkahnya
18×1=18, kenapa dikali 1, karena angka depan 18 dan 17 adalah 1(kedua angka yg depan dua2nya harus sama), lalu
7×1= 7, begitu juga yg ini kenapa dikalikan 1, sama seperti diatas.
setelah itu jumlahkan 18+7=25 (depan)
Lalu kedua 8×7= 56 (belakang) lalu jumlahkan seperti ini
25
56
———+
306
3.    PERKALIAN 99
Perkalian jenis ini adalah perkalian untuk angka yang mendekati 100
Contoh 93×97
Kalau melihat perkalian seperti ini, bisa juga sih pakai metode classic, tapi sedikit lebih susah karena angkanya cenderung besar. Cara yang paling mudah, seperti gini
Angka 93 itu kurangnya berapa supaya menjadi 100, jawabannya kurang 7 kan. Jadi -7
Dan 97 juga begitu, kurang 3, jadi -3, jadi kalau saya tulis seperti ini
-7 x -3
93 x 97 betul kan, lalu cara menghitungnnya
93 – 3 = 90 (depan)
7 x 3 = 21 (belakang)
Jadi digabungkan 9021

Belajar Matematika Sambil Bernyanyi

Yuk… belajar penjumlahan dengan lagu ini!

C G
Dua buah apel ku beli di pasar
Dm C
Tiga buah apel ku beli di toko
F C
Kini aku punya …. Kini aku punya
Dm F G C
lima buah apel kusimpan di kulkas
Tiga buah jeruk kupetik di kebun
Empat buah jeruk kupetik di taman
Kini aku punya…. Kini aku punya….
Tujuh buah jeruk kusimpan di kulkas

Membuat Burung Kertas

Langkah-langkah membuat Origami Burung Camar

Membuat Origami Burung Camar adalah sebagai berikut :
  1. Siapkan kertas lipat menjadi segitiga, niarkan satu sisi yang berwarna di dalam lipatan
  2. Ambil satu lembar, lipat ke garis tengah
  3. Lipat ujung atas ke belakang
  4. Lakukan Outside reverse fold
  5. Lipat sisi bawa ke arah depan dab belakang, perhatikan arah panah dan garis putus-putus
  6. Lalu ikuti lipatan sesuai tanda panah di no.6
  7. Bentuk Kepala burung dengan teknik inside reverse fold
  8. lipat ujung kiri bawah sedikit kedalam
  9. Lipat bagian ekor dengan teknik outside reverse fold
  10. Jadilah Burung Camar

Belajar Mengenal Kalimat



1.    Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran secara utuh. Dalam wujud lisan kalimat diungkapkan dengan suara yang naik dan turun, lemah dan lembut, disela dengan jeda, dan diakhiri dengan intonasi. Sedangkan dalam wujud tertulis kalimat diawali dengan huruf kapital dan di akhiri dengan tanda titik, tanda tanya dan tanda seru.
2.    Ciri-ciri Kalimat
Susilo (1990:2) mengemukakan lima ciri kalimat bahasa Indonesia kelima ciri tesebut ialah: bermakna, bersistem urutan frase, dapat berdiri sendiri dalam hubungannya dengan kalimat yang lain, berjeda dan berhenti dengan berakhirnya intonasi. Kelima ciri tersebut ialah ciri umum sebuah kalimat. kalimat yang memenuhi kelima ciri tersebut ialah kalimat bahasa Indonesia, namun hal itu belum menjamin bahwa kalimat itu ialah kalimat bahasa Indonesia baku.
Contoh kalimat:
di tempat itu dijadikan tempat pertemuan bagi pihak yang bertikai di Poso.
Kalimat ini bukanlah kalimat baku meskipun memiliki kelima ciri kalimat diatas. Hal itu karena tidak terlihat unsur subjek di dalam kalimat tersebut. Ciri kalimat baku menurut Susilo (1990:4), yaitu: gramatikal, masuk akal, bebas dari unsur mubazir, bebas dari kontaminasi, bebas dari interfensi, sesuai dengan ejaan yang berlaku dan sesuai dengan lafal bahasa Indonesia.
3.    Jenis-jenis Kalimat
Kalimat memiliki beberapa jenis yang membedakannya, yaitu:
Berdasarkan Pengucapan
·       Kalimat Langsung ialah kalimat yang secara cermat menirukan suara orang lain. Cirinya adalah 2 tanda petik ("..."), kalimat langsung tidak hanya berupa kalimat pernyataan tapi juga dapat berupa kalimat perintah dan kalimat tanya.
Contoh:
·      Kalimat Pernyataan
" Ayah senang akhirnya kamu lulus ujian ini. " kata Ayah;
Rima mengatakan, " Rama berusahalah dipertandingan nanti. "
·      Kalimat Perintah
Ibu berkata, " Budi tutup pintu itu. "

·      Kalimat Tanya
" Siapa yang membuat prakarya itu? ", Tanya Pak guru
·       Kalimat Tak Langsung
ialah kalimat yang mengalami perubahan dari kalimat langsung yang menggunakan tanda petik, ke bentuk berita yang tidak menggunakan tanda petik.
Contoh:
Ayah berkata kalau dia senang saya lulus ujian.
Rima mengatakan kepada Rama untuk berusaha dalam pertandingan nanti.
Ibu meminta saya menutup pintu itu.